Elemen-elemen di Yaman yang ingin melemahkan kelompok Houthi (juga dikenal sebagai Ansar Allah) cukup beragam, mencerminkan kompleksitas konflik yang berlangsung sejak 2014. Berikut adalah aktor-aktor utama yang berusaha melemahkan atau melawan dominasi Houthi di Yaman:
1. Pemerintah Yaman yang Diakui Secara Internasional
-
Dipimpin oleh Presiden Rashad al-Alimi (menggantikan Presiden Hadi).
-
Didukung oleh koalisi pimpinan Arab Saudi.
-
Bermarkas di selatan, terutama di Aden.
-
Tujuan utamanya adalah merebut kembali ibu kota Sanaa dan wilayah-wilayah strategis dari tangan Houthi.
2. Koalisi Militer Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA)
-
Intervensi dimulai pada 2015 melalui serangan udara dan dukungan militer terhadap pemerintah Yaman.
-
Arab Saudi memimpin kampanye militer untuk mencegah pengaruh Iran melalui Houthi.
-
UEA, meskipun awalnya sangat aktif, kemudian mengurangi operasi langsung dan lebih fokus pada mendukung milisi lokal di selatan.
3. Dewan Transisi Selatan (STC)
-
Kelompok separatis yang ingin memisahkan Yaman Selatan.
-
Sering bentrok dengan pasukan pemerintah Yaman meskipun sama-sama anti-Houthi.
-
Didukung oleh UEA, mereka menguasai wilayah strategis seperti Aden.
-
Meski tujuan akhir mereka berbeda, mereka tetap melihat Houthi sebagai ancaman utama.
4. Suku-suku di Yaman Tengah dan Utara
-
Banyak suku yang memiliki konflik lokal dengan Houthi, terutama di wilayah seperti Marib dan Al-Jawf.
-
Beberapa suku ini mendukung pemerintah, sebagian lainnya bertindak independen atau berdasarkan kepentingan lokal.
5. Kelompok Jihadis (Al-Qaeda di Jazirah Arab & ISIS)
-
Meski bukan sekutu resmi pihak manapun, kelompok ekstremis seperti AQAP dan ISIS-Yemen juga memerangi Houthi karena perbedaan ideologi (Syiah vs. Sunni ekstrem).
-
Keberadaan mereka memperumit konflik dan terkadang menjadi alat propaganda bagi semua pihak.
6. Warga Sipil dan Aktivis Pro-Demokrasi
-
Banyak warga sipil, LSM lokal, dan aktivis menolak kekuasaan otoriter Houthi.
-
Mereka menyerukan reformasi politik dan penghentian kekerasan.
-
Meski tidak memiliki kekuatan militer, mereka memainkan peran dalam melawan legitimasi sosial Houthi di wilayah yang mereka kuasai.
7. Amerika Serikat dan Negara Barat (secara tidak langsung)
-
AS telah membantu Arab Saudi dalam intelijen, logistik, dan penjualan senjata.
-
Mereka mengklasifikasikan Houthi sebagai ancaman regional karena hubungan dengan Iran.
-
Upaya diplomatik juga dilakukan untuk membatasi kekuatan Houthi.
Secara ringkas, Houthi memiliki banyak musuh, tetapi koalisi anti-Houthi juga terpecah dan memiliki tujuan berbeda, mulai dari merebut kembali seluruh Yaman hingga mendirikan negara Yaman Selatan yang terpisah. Inilah yang membuat konflik di Yaman begitu kompleks dan sulit diselesaikan.