Kelompok Houthi di Yaman telah mengumumkan blokade maritim terhadap Pelabuhan Haifa di Israel, memperingatkan perusahaan pelayaran untuk menghindari pelayaran ke pelabuhan tersebut. Langkah ini merupakan bagian dari serangkaian tindakan yang diambil oleh Houthis sebagai respons terhadap konflik yang sedang berlangsung di Gaza dan sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.
Latar Belakang Tindakan Houthi
Sejak awal 2025, Houthis telah meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal yang mereka anggap terkait dengan Israel di perairan Laut Merah, Selat Bab el-Mandeb, Laut Arab, dan Teluk Aden. Mereka menyatakan bahwa semua kapal yang sepenuhnya dimiliki oleh individu atau entitas Israel, atau yang mengibarkan bendera Israel, dilarang melintasi wilayah-wilayah tersebut dan akan menjadi sasaran militer jika melanggar larangan tersebut .
Pada Maret 2025, Houthis mengeluarkan peringatan resmi yang menyatakan bahwa mereka akan menargetkan kapal-kapal Israel di wilayah operasional mereka sebagai respons terhadap blokade kemanusiaan yang diberlakukan oleh Israel terhadap Gaza
Dampak terhadap Perusahaan Pelayaran
Tindakan Houthis ini telah menyebabkan gangguan signifikan terhadap jalur pelayaran internasional. Perusahaan pelayaran besar seperti Maersk, COSCO, dan Evergreen Marine Corporation telah menghentikan layanan mereka ke Israel karena risiko serangan. Selain itu, banyak kapal yang menghindari rute melalui Laut Merah, memilih untuk berlayar mengelilingi Tanjung Harapan di Afrika Selatan, meskipun ini menambah waktu pelayaran dan biaya operasional .
Reaksi Israel
Sebagai balasan, Israel telah melancarkan serangan udara terhadap fasilitas-fasilitas yang dikelola oleh Houthi di Yaman, termasuk bandara internasional Sana’a dan pelabuhan Hodeidah. Serangan-serangan ini bertujuan untuk menghentikan serangan misil dan gangguan maritim yang dilakukan oleh Houthis. Namun, serangan-serangan tersebut juga menyebabkan kerusakan pada infrastruktur sipil dan menambah ketegangan di kawasan .
Situasi Terkini
Meskipun ada upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan, termasuk gencatan senjata antara AS dan Houthis, ancaman terhadap pelayaran internasional tetap ada. Houthis menegaskan bahwa mereka akan terus menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel hingga blokade kemanusiaan terhadap Gaza dihentikan dan akses bantuan dibuka .
Perusahaan pelayaran dan negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional disarankan untuk memantau perkembangan situasi ini dengan cermat dan mempertimbangkan rute alternatif untuk memastikan keselamatan dan kelancaran operasi mereka.