Apa yang Terjadi
-
Protes Nasional
Pada 22 September 2025, terjadi protes besar-besaran di berbagai kota Italia — termasuk Roma, Milan, Turin, Florence, Naples, Bari, Palermo — sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina. Demonstran menyerukan pengakuan negara Palestina dan menghentikan tindakan militer di Gaza. -
Pemogokan & Blokade
Serikat pekerja, pelabuhan, sekolah, transportasi publik, dan layanan publik ikut ambil bagian dalam mogok nasional selama 24 jam. Blokade dilakukan di pelabuhan Genoa, Livorno, dan Marghera. Jalan raya juga diblokir di beberapa daerah.Bentrok & Kekerasan
Di Milan, protes berubah menjadi kekerasan: demonstran merusak properti termasuk kaca di Stasiun Milano Centrale, melempar proyektil, didorong mundur oleh polisi dengan gas air mata. -
Sikap Pemerintah
Pemerintah Italia, dipimpin oleh Perdana Menteri Giorgia Meloni, menolak pengakuan negara Palestina “untuk saat ini”, dengan alasan pengakuan sebelum terbentuknya negara akan kontraproduktif.
Menteri Luar Negeri Antonio Tajani juga menyebut bahwa pengakuan negara Palestina harus disertai pengakuan timbal balik dan merupakan bagian dari proses solusi dua negara.
Kenapa Demonstran Menuntut Pengakuan Palestina
-
Banyak warga dan kelompok sipil merasa pemerintah tidak cukup bersuara atau bertindak tegas terhadap krisis kemanusiaan di Gaza. Protes dianggap sebagai bentuk tekanan publik agar kebijakan luar negeri Italia lebih proaktif dan moral dalam konflik Israel–Palestina.
-
Para demonstran mendesak agar Italia mengakui Palestina sebagai negara berdaulat, sebagai langkah simbolis bahwa Italia memilih pihak rakyat Palestina dan berkontribusi terhadap legitimasi internasional Palestina.
Dampak & Dampak Politik
-
Politik Dalam Negeri
Respon publik yang besar mungkin akan memperkuat tekanan terhadap pemerintahan Meloni, termasuk dari partai oposisi dan serikat pekerja. Isu pengakuan Palestina menjadi bahan kampanye moral dan diplomasi dalam politik Italia. -
Hubungan Internasional
Jika Italia mengakui Palestina, bisa berpengaruh terhadap posisi Italia dalam Uni Eropa, dan terhadap hubungan diplomatiknya dengan Israel dan negara-negara Barat lainnya. Pemerintah tampaknya berhati-hati agar tidak bertabrakan dengan kebijakan atau sekutu internasional. -
Kerusakan & Ketidakstabilan Lokal
Kerusuhan, pemogokan, blokade pelabuhan dan layanan publik mengganggu aktivitas ekonomi dan keseharian warga setempat. Biaya kerusakan dan pengamanan juga menjadi beban.
Kesimpulan
Kerusuhan ini mencerminkan meningkatnya ketidakpuasan publik Italia terhadap posisi pemerintah soal konflik Israel–Palestina. Demonstran menuntut pengakuan negara Palestina sebagai bagian dari solidaritas dan moralitas, tetapi pemerintah tetap ragu dan menganggap pengakuan prematur dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan.