New York / Gaza – Dalam pidato kontroversial Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Majelis Umum PBB, banyak delegasi negara memilih keluar sebagai bentuk protes terhadap kebijakan militer dan pendudukan Israel. Hamas menanggapi aksi tersebut dengan menyebut bahwa Israel semakin terisolasi di panggung internasional.
Latar Belakang Kejadian
Pada 26 September 2025, Netanyahu tampil di hadapan sidang Majelis Umum PBB. Namun, saat ia mulai berbicara, sejumlah delegasi – dilaporkan dari puluhan negara — keluar dari ruang sidang sebagai bentuk penolakan terhadap pidatonya.
Langkah walk out tersebut tidak hanya menjadi momen simbolis, melainkan juga sinyal diplomatik kuat dari negara-negara yang tidak ingin dianggap mendukung narasi Israel dalam konflik Gaza.
Pernyataan Hamas & Interpretasi “Isolasi”
Menurut beberapa laporan media, Hamas melalui juru bicaranya menyebut bahwa tindakan delegasi yang meninggalkan ruang sidang itu mencerminkan bahwa Israel terus kehilangan dukungan diplomatik dan semakin “terisolasi” di komunitas internasional.
Misalnya, pada peristiwa serupa di tahun sebelumnya (pada pidato Netanyahu di PBB tahun 2024), Hamas mendorong agar para pemimpin dunia melakukan walk out sebagai upaya menyuarakan keadilan dan menyatakan bahwa pidato Israel dipenuhi kebohongan.
Dalam konteks pidato terbaru, Hamas mempertajam klaim bahwa delegasi yang keluar adalah simbol bahwa “narasi Israel” semakin ditolak, dan bahwa negara Israel kini berdiri lebih sendirian di arena diplomasi global.
Respons & Kritik dari Pihak Lain
Menanggapi walk out yang direncanakan atau terjadi, duta besar Israel untuk PBB dan pejabat Israel mengecamnya sebagai “atraksi murahan” atau “taktik panggung politik” yang berusaha menciptakan kesan moral atas kekosongan substansi.
Di sisi lain, beberapa pengamat diplomasi menyebut bahwa walk out — meski dramatis secara visual — belum tentu menunjukkan isolasi total, karena diplomasi aktif tetap berjalan melalui forum, pertemuan bilateral, dan jalur non-formal.
Apakah Israel Benar-benar Terisolasi?
Pernyataan Hamas bahwa Israel “terisolasi” perlu dilihat dalam perspektif lebih luas:
-
Isolasi diplomatik parcial: Banyak negara mengecam tindakan militer Israel di Gaza dan menyerukan gencatan senjata, terutama setelah tekanan internasional meningkat.
-
Tetapi tidak sepenuhnya terputus: Israel masih memiliki aliansi kuat (termasuk dukungan AS dan beberapa negara Eropa) dan jalur diplomasi tetap terbuka di PBB dan lembaga-lembaga internasional.
-
Simbol lebih dari fakta mutlak: Walk out adalah simbol kuat dalam diplomasi publik — menunjukkan protes langsung — namun tidak serta-merta menghapus semua hubungan internasional Israel.
Signifikansi Politik & Diplomasi
-
Pesan simbolik kuat
Walk out dari ruang PBB adalah cara negara atau delegasi menunjukkan ketidaksetujuan secara terbuka terhadap narasi yang dipaparkan oleh Israel. -
Tantangan terhadap legitimasi narasi Israel
Dengan kritik terbuka dan langkah menjauh dari pidato Netanyahu, publik internasional semakin termobilisasi untuk mempertanyakan sudut pandang Israel dalam konflik Gaza. -
Panggung diplomasi pasca-pidato
Setelah walk out, perhatian diplomasi akan bergeser ke resolusi PBB, pernyataan negara, dan upaya perdamaian — dengan tekanan lebih besar pada Israel untuk mempertanggungjawabkan kebijakan militernya.