Trump Ancam Cabut Hak Harvard Terima Mahasiswa Asing

Trump Ancam

Pemerintahan Donald Trump mengeluarkan ancaman serius terhadap Universitas Harvard, dengan kemungkinan mencabut izin universitas tersebut untuk menerima mahasiswa asing. Ancaman ini muncul setelah Harvard menolak permintaan pemerintah yang dianggapnya melanggar kebebasan akademik dan konstitusional.

Latar Belakang Konflik

Konflik ini bermula setelah serangkaian protes pro-Palestina di kampus-kampus AS, termasuk di Harvard, terkait dengan konflik Israel-Gaza. Pemerintah AS menuduh bahwa beberapa protes tersebut mengandung unsur antisemitisme dan mendukung kelompok teroris seperti Hamas. Sebagai respons, Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang mewajibkan universitas untuk melaporkan mahasiswa asing yang terlibat dalam protes tersebut.

Tindakan Pemerintah AS

Sebagai bagian dari tekanan, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) membekukan dua hibah senilai $2,7 juta untuk Harvard dan mengancam akan mencabut hak universitas tersebut untuk mengeluarkan visa bagi mahasiswa asing jika tidak mematuhi perintah pemerintah. DHS memberikan tenggat waktu hingga 30 April untuk Harvard memenuhi permintaan tersebut.

Reaksi dari Harvard dan Universitas Lainnya

Presiden Harvard, Alan Garber, menanggapi ancaman ini dengan menegaskan bahwa universitasnya tidak akan tunduk pada intervensi pemerintah yang dianggapnya melanggar kebebasan akademik dan hak konstitusional. Garber menyatakan bahwa Harvard berkomitmen untuk melawan antisemitisme dan kebencian lainnya di kampus, namun juga harus mempertahankan kebebasan berbicara dan hak untuk berdemonstrasi.

Beberapa universitas lain, seperti Columbia, Princeton, dan Stanford, menyatakan dukungan terhadap sikap Harvard dan menegaskan pentingnya menjaga kebebasan akademik di kampus.

Dampak terhadap Mahasiswa Asing

Ancaman ini berpotensi mempengaruhi ribuan mahasiswa asing yang sedang atau berencana untuk belajar di Harvard. Jika izin untuk menerima mahasiswa asing dicabut, mereka mungkin menghadapi kesulitan dalam melanjutkan studi atau mendapatkan visa yang diperlukan.

Pandangan Hukum dan Hak Asasi Manusia

Beberapa kelompok hak asasi manusia dan akademisi mengkritik tindakan pemerintah AS ini sebagai pelanggaran terhadap kebebasan berbicara dan hak untuk berpendapat. Mereka menilai bahwa tindakan ini dapat menciptakan suasana ketakutan di kampus dan membatasi diskusi akademik yang sehat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *