Prabowo: Pengelolaan Utang Indonesia Lebih Disiplin Ketimbang Eropa

Prabowo

Jakarta, 7 Mei 2025Calon Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto, kembali menegaskan bahwa pengelolaan utang Indonesia berada dalam kondisi yang aman dan dikelola dengan sangat disiplin, bahkan jika dibandingkan dengan sejumlah negara di Eropa. Pernyataan ini disampaikan saat menghadiri forum ekonomi nasional di Jakarta, menyikapi kekhawatiran sebagian masyarakat terkait tren utang negara.


Komparasi dengan Negara-Negara Eropa

Dalam paparannya, Prabowo menjelaskan bahwa rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan beberapa negara maju di Eropa yang rasio utangnya telah melampaui 100% dari PDB.

Utang Indonesia masih jauh lebih kecil secara persentase terhadap PDB bila dibandingkan dengan banyak negara Eropa. Kita kelola utang dengan prinsip kehati-hatian dan disiplin,” ujar Prabowo.

Menurut data Kementerian Keuangan, rasio utang Indonesia pada awal 2025 tercatat sekitar 38% terhadap PDB, angka yang jauh lebih rendah dari Italia (135%), Prancis (111%), maupun Spanyol (113%).


Fokus pada Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat

Prabowo juga menekankan bahwa utang negara digunakan secara produktif, bukan untuk konsumsi semata. Pemerintah memprioritaskan penggunaan utang untuk membiayai pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan ketahanan pangan.

Utang kita bukan untuk foya-foya. Kita pakai untuk membangun jalan, rumah sakit, memperkuat pertahanan, serta investasi pada masa depan generasi muda Indonesia,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa semua pengeluaran negara akan dijaga agar defisit anggaran tetap sesuai koridor hukum dan perundang-undangan yang berlaku.


Keyakinan pada Stabilitas Ekonomi Nasional

Pernyataan ini menjadi bagian dari narasi besar Prabowo untuk meyakinkan investor dan masyarakat bahwa Indonesia berada pada jalur yang tepat secara ekonomi. Menurutnya, dengan fundamental ekonomi yang kuat, bonus demografi, serta stabilitas politik yang terjaga, Indonesia berpotensi menjadi kekuatan ekonomi global.

Pemerintah juga berkomitmen untuk menjaga keseimbangan fiskal jangka panjang, dengan memperluas basis pajak, meningkatkan efisiensi belanja negara, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di atas 5% per tahun.


Reaksi dan Tanggapan Publik

Pernyataan Prabowo ini mendapat tanggapan beragam dari pengamat ekonomi. Faisal Basri, ekonom senior, menyatakan bahwa perbandingan dengan Eropa bisa menjadi penguat narasi, namun ia menekankan pentingnya transparansi penggunaan utang.

Yang penting bukan hanya rasio, tetapi bagaimana utang digunakan. Harus ada kejelasan proyek dan akuntabilitasnya,” ujarnya.

Sementara itu, publik di media sosial menunjukkan respons positif dan negatif. Banyak yang mendukung pernyataan Prabowo sebagai bentuk kepercayaan diri terhadap potensi bangsa, namun ada pula yang menuntut transparansi dan pengawasan lebih ketat terhadap pembiayaan negara.


Menuju Pemerintahan Baru

Prabowo, yang akan dilantik sebagai Presiden RI pada Oktober 2024 bersama pasangannya Gibran Rakabuming Raka, menjanjikan bahwa stabilitas ekonomi dan pengelolaan fiskal yang disiplin akan menjadi prioritas utama dalam masa pemerintahannya.

Kita ingin rakyat tidak takut dengan kata ‘utang’. Yang penting kita jaga, kita kelola, dan hasilnya kembali ke rakyat,” pungkasnya.


Penutup

Pernyataan Prabowo menjadi bagian penting dari diskursus ekonomi nasional yang akan terus berkembang. Dengan tantangan global yang dinamis, perbandingan dengan negara lain memang bisa menjadi alat ukur, namun pengawasan publik dan transparansi kebijakan tetap menjadi elemen vital untuk memastikan bahwa utang benar-benar menjadi alat kemajuan, bukan beban masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *