Rusia berencana melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) RS-24 Yars dari wilayah Sverdlovsk, menurut laporan intelijen militer Ukraina (GUR) pada 18 Mei 2025. Peluncuran ini dikategorikan sebagai latihan “tempur dan pelatihan” dan diperkirakan memiliki jangkauan lebih dari 10.000 kilometer. Ukraina menilai langkah ini sebagai upaya Rusia untuk mengintimidasi Ukraina serta negara-negara anggota NATO dan Uni Eropa.
RS-24 Yars adalah rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat tiga tahap yang mampu membawa beberapa hulu ledak nuklir MIRV (Multiple Independently Targetable Reentry Vehicle). Setiap rudal dapat membawa hingga tiga hulu ledak dengan kekuatan masing-masing antara 150 hingga 200 kiloton. Rudal ini memiliki jangkauan maksimum sekitar 11.000 hingga 12.000 kilometer dan dapat diluncurkan dari silo tetap maupun peluncur bergerak.
Peluncuran ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat, terutama setelah Rusia melakukan serangan drone terbesar dalam konflik ini, dengan meluncurkan 273 drone ke berbagai wilayah Ukraina. Langkah ini juga menyusul penolakan Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap proposal perdamaian 22 poin yang diajukan oleh Amerika Serikat.
Meskipun Rusia belum memberikan pernyataan resmi mengenai peluncuran ini, tindakan tersebut menambah kekhawatiran akan potensi eskalasi konflik dan menunjukkan penggunaan demonstratif kekuatan militer oleh Rusia di tengah ketegangan yang terus meningkat.
