Tel Aviv — Sistem pertahanan udara canggih milik Israel, Iron Dome, kembali menjadi sorotan tajam setelah beredar laporan bahwa salah satu rudalnya berbalik arah dan justru menghantam wilayah Israel sendiri. Insiden langka ini memunculkan dugaan serius adanya peretasan terhadap sistem kendali Iron Dome, memicu spekulasi keamanan siber dalam sistem pertahanan militer paling dibanggakan di dunia itu.
Kronologi Singkat Kejadian
Menurut laporan media lokal dan sejumlah video yang beredar di media sosial, sebuah rudal yang diluncurkan dari Iron Dome pada pagi dini hari waktu setempat, semula diarahkan untuk mencegat roket yang diduga berasal dari Jalur Gaza. Namun alih-alih meledakkan targetnya di udara, rudal tersebut justru tampak berputar arah dan jatuh di kawasan terbuka di Israel bagian selatan, memicu ledakan hebat dan kobaran api.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun kerusakan infrastruktur dilaporkan cukup signifikan. Warga sekitar mengaku trauma mendengar dentuman keras dari “rudal milik sendiri”.
“Kami biasa mendengar suara ledakan dari roket yang dicegat, tapi kali ini berbeda. Suaranya dekat sekali, dan getarannya terasa. Kami kira itu roket musuh, ternyata dari sistem pertahanan sendiri,” ungkap Moshe David, warga Be’er Sheva.
Diduga Diretas?
Spekulasi mulai berkembang setelah sejumlah analis pertahanan menyoroti anomali dalam lintasan rudal. Beberapa pengamat menyebutkan kemungkinan besar adanya peretasan sistem navigasi rudal. Hal ini dianggap bukan isapan jempol mengingat meningkatnya serangan siber dari aktor-aktor negara dan non-negara dalam konflik modern.
Keterlibatan Iran atau Rusia?
Beberapa pakar siber dari Eropa mengaitkan kemungkinan keterlibatan kelompok peretas yang berafiliasi dengan Iran atau bahkan aktor dari Rusia yang belakangan gencar melakukan serangan digital terhadap sekutu-sekutu Barat.
“Jika dugaan ini benar, maka ini adalah tamparan bagi reputasi Iron Dome sebagai sistem pertahanan paling modern. Ini juga sinyal bahwa perang ke depan tak hanya di darat atau udara, tapi juga di ruang siber,” ujar Dr. Michael Ben-Ari, analis militer dari Universitas Haifa.
Militer Israel Bungkam
Sampai saat ini, pihak militer Israel (IDF) belum memberikan klarifikasi resmi mengenai penyebab pasti insiden tersebut. Mereka hanya menyebutkan bahwa sedang dilakukan penyelidikan internal dan mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan spekulasi.
Namun di media sosial, tagar seperti #IronDomeHacked dan #FriendlyFireIsrael mulai trending, menambah tekanan publik kepada otoritas pertahanan Israel.
Iron Dome: Canggih Tapi Rentan?
Iron Dome memang dikenal sebagai perisai pertahanan udara yang efisien, terutama dalam melindungi wilayah urban dari serangan roket jarak pendek. Sistem ini menggunakan radar canggih dan algoritma prediksi untuk mencegat roket sebelum mencapai target. Namun di balik kecanggihannya, para ahli keamanan siber sudah sejak lama memperingatkan adanya potensi eksploitasi melalui celah digital.
Kejadian ini mengingatkan dunia akan risiko yang mengintai ketika sistem militer terlalu bergantung pada teknologi terkomputerisasi tanpa lapisan keamanan yang cukup kuat dari ancaman luar.
Dampak Strategis Regional
Insiden ini bukan hanya memukul moral publik Israel, tapi juga bisa menggoyahkan kepercayaan para sekutu terhadap keandalan sistem pertahanan buatan Israel. Jika benar diretas, ini juga menunjukkan bahwa Iran atau aliansinya telah memasuki level baru dalam konfrontasi dengan Israel: mengubah teknologi canggih lawan menjadi bumerang.
Penutup
Apapun penyebabnya, insiden ini menjadi peringatan keras bagi dunia militer modern: tak ada sistem yang kebal dari peretasan. Bahkan teknologi sekelas Iron Dome pun tak luput dari risiko jika tak dilindungi oleh sistem keamanan siber yang sepadan. Dunia kini menanti: benarkah Iron Dome diretas? Atau sekadar kegagalan sistem yang diselimuti misteri?