Ankara, Turki — Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, mengeluarkan pernyataan tajam terkait agresi militer Israel di wilayah Gaza dan Tepi Barat. Dalam konferensi pers terbarunya, Fidan menuduh Israel tengah berupaya melakukan ekspansi wilayah secara sistematis untuk mewujudkan ambisi menjadi “Israel Raya”.
Kritik Terhadap Agresi Israel
Hakan Fidan menyampaikan bahwa tindakan militer Israel terhadap Palestina tidak semata-mata dalam rangka pertahanan diri, tetapi merupakan bagian dari proyek jangka panjang untuk memperluas kekuasaan teritorial di kawasan Timur Tengah.
Pernyataan ini mencerminkan kekhawatiran Turki terhadap perubahan peta geopolitik di kawasan akibat kebijakan unilateral Israel.
Dukungan terhadap Palestina
Turki, yang selama ini dikenal sebagai salah satu pendukung kuat perjuangan Palestina, kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung solusi dua negara dan menghentikan pendudukan Israel di wilayah yang diakui sebagai bagian dari negara Palestina menurut resolusi PBB.
Fidan menambahkan bahwa tindakan Israel di Gaza dan Yerusalem Timur merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional, termasuk Konvensi Jenewa.
Respon Internasional
Pernyataan Menlu Turki ini datang di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel terkait serangan yang menimbulkan banyak korban sipil, termasuk anak-anak dan perempuan. Sejumlah negara juga mulai mempertimbangkan sanksi atau penangguhan kerja sama militer dan ekonomi dengan Tel Aviv.
Turki menyerukan negara-negara Muslim dan komunitas internasional untuk bersatu menekan Israel agar menghentikan operasi militernya dan kembali ke meja perundingan.
Konsep “Israel Raya” yang Dipersoalkan
Konsep “Israel Raya” (Greater Israel) adalah gagasan ideologis yang diyakini mencita-citakan penguasaan wilayah yang lebih luas dari batas Israel saat ini, termasuk sebagian wilayah Palestina, Lebanon, Suriah, dan Yordania. Meski tidak secara resmi diakui oleh pemerintah Israel, berbagai kebijakan perluasan permukiman dan aneksasi wilayah kerap dipandang sebagai bentuk implementasi diam-diam dari konsep tersebut.
Kesimpulan
Pernyataan dari Menlu Turki Hakan Fidan menjadi sinyal kuat bahwa ketegangan di Timur Tengah tidak hanya menjadi konflik dua pihak, tetapi juga berpotensi memicu ketegangan diplomatik yang lebih luas. Dunia internasional kini dituntut untuk mengambil langkah lebih tegas guna mencegah eskalasi yang dapat mengancam stabilitas kawasan.