Sebuah ledakan mengguncang sebuah klinik kesuburan di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, pada Senin pagi waktu setempat. Insiden ini langsung menggemparkan publik dan memicu respons besar-besaran dari aparat penegak hukum federal. Klinik tersebut diketahui sebagai pusat layanan fertilitas yang populer di kawasan tenggara AS.
Menurut keterangan dari kepolisian, bom meledak di area laboratorium embrio, menyebabkan kerusakan cukup parah namun tanpa korban jiwa karena terjadi sebelum jam operasional. Petugas penjinak bom dan agen FBI segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penyelidikan mendalam.
Beberapa jam setelah kejadian, penyidik menemukan bukti bahwa ledakan merupakan hasil rekayasa alat peledak rakitan, yang memunculkan dugaan kuat adanya motif terorisme domestik. Investigasi juga mengarah pada kemungkinan bahwa pelaku memiliki ideologi anti-aborsi atau anti-fertilisasi yang ekstrem.
Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menyatakan peristiwa ini sebagai tindakan terorisme dalam negeri, mengingat motif ideologis dan ancaman terhadap fasilitas medis. Presiden AS turut mengecam aksi ini dan menegaskan pentingnya melindungi lembaga-lembaga kesehatan dari aksi kekerasan yang mengintimidasi.
