Di tengah gemuruh dunia yang mengaku menjunjung tinggi hak asasi manusia, pembantaian yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel terhadap rakyat Palestina terus berlangsung—bahkan semakin brutal. Gempuran demi gempuran menghantam wilayah sipil, rumah sakit, sekolah, bahkan tempat ibadah. Anak-anak menjadi yatim, ibu kehilangan anak, dan generasi muda Palestina tumbuh dalam bayang-bayang perang. Lantas, mengapa dunia justru tampak diam dan tak berdaya?
Derita Tak Berujung di Tanah Palestina
Konflik panjang antara Israel dan Palestina telah berlangsung lebih dari 75 tahun. Namun, apa yang terjadi belakangan ini jauh dari sekadar konflik. Ini adalah pembantaian sistematis terhadap bangsa yang telah lama dijajah, dirampas tanahnya, dan disingkirkan hak-haknya. Serangan udara menghantam permukiman padat, pemblokadean akses kemanusiaan diperketat, dan bantuan internasional dihalang-halangi. Data terbaru menunjukkan ribuan korban jiwa—mayoritas adalah perempuan dan anak-anak.
Kenapa Dunia Diam?
1. Kepentingan Politik Global
Banyak negara besar, terutama sekutu Israel, memilih diam atau bahkan secara terbuka mendukung agresi militer Israel. Dukungan politik dan ekonomi terhadap Israel membuat negara-negara ini cenderung tutup mata terhadap kejahatan kemanusiaan yang sedang berlangsung.
2. Standar Ganda dalam Penegakan HAM
Di satu sisi, dunia Barat cepat bersuara dalam konflik lain seperti Ukraina, tapi bungkam saat menyangkut Palestina. Ini menunjukkan adanya standar ganda dalam penerapan nilai-nilai kemanusiaan, tergantung pada siapa korban dan siapa pelaku.
3. Media Arus Utama yang Bias
Media global sering menggambarkan perlawanan Palestina sebagai terorisme, sementara kekejaman militer Israel dibungkus dengan narasi “pembelaan diri”. Opini publik dunia akhirnya dibentuk oleh narasi-narasi yang tidak adil.
4. Lemahnya Tindakan Organisasi Internasional
Lembaga seperti PBB kerap mengeluarkan pernyataan keprihatinan, namun nyaris tak ada tindakan nyata. Resolusi-resolusi kerap diveto oleh negara-negara kuat, menjadikan penderitaan rakyat Palestina tak kunjung berhenti.
Apa yang Bisa Dilakukan?
-
Mengedukasi dan menyuarakan kebenaran. Masyarakat dunia harus terus berbicara, membagikan informasi yang jujur tentang kondisi di Palestina.
-
Boikot produk dan perusahaan yang mendukung Israel. Ini menjadi bentuk perlawanan ekonomi yang efektif dalam jangka panjang.
-
Desakan kepada pemerintah dan organisasi internasional. Tekanan publik dapat mendorong perubahan sikap dan kebijakan terhadap agresor.
Penutup
Pembantaian terhadap rakyat Palestina bukan hanya tragedi politik, tapi juga tragedi kemanusiaan. Ketika dunia memilih diam, maka kita sebagai individu harus bersuara lebih keras. Diam adalah bentuk persetujuan terhadap kezaliman. Saatnya membela kebenaran, bukan karena agama atau ras, tapi karena kita masih memiliki nurani dan rasa kemanusiaan.