Whistleblower: Zuckerberg Bermitra dengan China, Partai Komunis Bisa Akses Data Pengguna Meta

Whistleblower

Seorang whistleblower mengungkap dugaan mengejutkan terkait kemitraan antara CEO Meta, Mark Zuckerberg, dan entitas terkait pemerintah China. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa Partai Komunis China (PKC) berpotensi memiliki akses ke data pengguna global Meta, termasuk Facebook dan Instagram.

Laporan ini memicu kekhawatiran serius tentang privasi data dan potensi pengaruh asing terhadap platform digital terbesar di dunia. Sang pelapor menyatakan bahwa kolaborasi Meta dengan perusahaan teknologi asal China membuka celah bagi intervensi data lintas negara — terutama bagi pengguna di luar Amerika Serikat.

Pihak Meta sendiri belum memberikan klarifikasi mendalam terkait tuduhan ini. Namun, peristiwa ini kembali menyoroti pentingnya transparansi data dan pengawasan terhadap raksasa teknologi dalam skala global.

Jika benar, isu ini bisa menjadi badai baru dalam ketegangan antara kebebasan digital dan kontrol negara, serta memperkeruh hubungan teknologi antara Barat dan China.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *