Profil Singkat
-
Nama lengkap: Ulf Hjalmar Ed Kristersson, lahir 29 Desember 1963 di Lund, Swedia.
-
Karier politik: Ketua Partai Moderat sejak 2017, anggota parlemen sejak 1991, dan Menjabat sebagai Perdana Menteri sejak 18 Oktober 2022
-
Tabungan politik: Menyusun pemerintahan koalisi ala Tidö Agreement dengan dukungan partai-partai sayap kanan dan populis
🔍 Kontroversi: ChatGPT dalam Pengambilan Keputusan Pemerintah
Pada 3–5 Agustus 2025, Kristersson mengakui telah menggunakan tools AI seperti ChatGPT dan LeChat untuk mendapat “second opinion” atas kebijakan dan keputusan kerja. Ia menyampaikan:
“Saya sering menggunakannya. Setidaknya untuk second opinion: apa yang telah dilakukan orang lain? Haruskah kita justru berpikir sebaliknya?”
Meski ia menegaskan tidak pernah memasukkan data sensitif atau resmi seperti laporan kebijakan dalam tool AI, pengungkapan ini memicu kritik luas dari kalangan media dan ahli keamanan
⚠️ Respon Kritik & Kekhawatiran
Para ahli menyoroti sejumlah risiko:
-
Virginia Dignum (Umeå University): AI tidak membentuk opini independen, hanya merefleksikan bias data — dan krisis kepercayaan mungkin terjadi jika pemimpin terlalu bergantung padanya.
“We didn’t vote for ChatGPT” — seruan publik akan kehadiran pemimpin manusia, bukan mesin.
-
Simone Fischer‑Hübner (Karlstad University): Mengingatkan ancaman keamanan dan potensi kebocoran data dalam interaksi dengan platform AI luar negeri
-
Opini Aftonbladet menyebut pendekatannya “AI psychosis”, yakni kecanduan teknologi berlebihan dan pengabaian keyakinan politik manusia yro.slashdot.org+5Goody Feed+5The Guardian+5
Sementara itu, terdapat pula pihak yang membela:
-
Tobias Wikström (Dagens Industri) dan beberapa analis menilai pendekatan ini sebagai contoh keterbukaan pemimpin terhadap teknologi baru—hal yang dibutuhkan di era digital Omni.
🌐 Dampak Lebih Luas: Apa yang Dipertaruhkan?
Isu Utama | Penjelasan |
---|---|
Legitimasi Politik | Ketergantungan pada AI kritis boleh mencoreng citra demokratis, karena delegasi prestasi pikiran manusia ke AI dapat mencederai akuntabilitas. |
Keamanan Data | Input dalam platform AI rentan terekam di server asing, meningkatkan risiko kebocoran informasi pemerintahan Euro Weekly NewsEl País. |
Bias & Hallucination | AI bisa menuliskan informasi salah atau bias historis yang tidak disadari, memengaruhi kebijakan tanpa disadari WebProNewsEuro Weekly News. |
Regulasi AI di Pemerintahan | Kasus ini memperkuat dorongan untuk membentuk regulasi kenegaraan soal AI: transparansi, verifikasi penggunaan, dan pengecualian data sensitif. |
🧭 Kesimpulan: Belajar dari Negeri Viking
Ulf Kristersson membuka babak baru soal peran AI dalam kepemimpinan modern. Meskipun ia menegaskan penggunaan terbatas sebagai “pendamping berpikir”, kontroversi ini membuka banyak pertanyaan etis tentang penggunaan AI di tingkat tertinggi negara.
💡 Pelajaran penting: Inovasi tidak boleh menggantikan kehati-hatian dan tanggung jawab manusia — terutama dalam demokrasi yang mendasakan legitimasi pada keputusan manusia.