Pada kunjungan kenegaraannya ke Hanoi, Presiden China Xi Jinping menekankan pentingnya memperkuat hubungan perdagangan dan rantai pasokan antara China dan Vietnam. Dalam artikelnya yang diterbitkan di surat kabar Nhan Dan Vietnam, Xi menyatakan bahwa kedua negara harus memperkuat kerja sama dalam produksi dan rantai pasokan. Ia juga menambahkan bahwa tidak ada pemenang dalam perang perdagangan dan tarif, tanpa menyebutkan AS secara spesifik .
Kunjungan ini berlangsung di tengah ketegangan perdagangan global, di mana Vietnam sedang berupaya mengurangi ancaman tarif AS sebesar 46% yang akan diberlakukan pada Juli mendatang setelah moratorium global berakhir. Sementara itu, China menghadapi tarif AS sebesar 145% . infrastruktur dan kecerdasan buatan. Meskipun rincian spesifik perjanjian tersebut belum diumumkan, kedua negara sepakat untuk melakukan studi kelayakan pembangunan dua jalur kereta api baru yang akan menghubungkan wilayah selatan China dengan Hanoi dan Shenzhen dengan Haiphong. Proyek ini bertujuan untuk memperbarui infrastruktur kolonial Prancis yang sudah usang dan memperlancar transportasi lintas batas .
Selain itu, Vietnam juga menyetujui penggunaan pinjaman dari China untuk membangun jalur kereta api baru antara kedua negara, sebagai langkah membangun kepercayaan yang dapat meningkatkan perdagangan bilateral dan konektivitas .
Kunjungan ini menandai upaya China untuk memperkuat hubungan dengan Vietnam sebagai bagian dari strategi untuk melawan pengaruh AS di Asia Tenggara. Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden juga mengunjungi Vietnam pada September 2023, dan kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang .
Dalam konteks ini, Xi Jinping menekankan pentingnya membangun komunitas dengan masa depan bersama antara China dan Vietnam, yang memiliki signifikansi strategis. Ia berharap kedua negara dapat memperkuat komunikasi strategis, memanfaatkan kekuatan komplementer, meningkatkan pertukaran persahabatan, dan mengelola perbedaan dengan baik .